**Gedung DPR/MPR dikejutkan oleh
kedatangan istri dan anak Ruhut Sitompul yang khusus menyuarakan kata
hatinya. Khusus untuk menolak pengangkatan Ruhut sebagai Ketua Komisi
III. Anna kawatir perkara perkawinan mereka berdua kian menguap bila
Ruhut naik pangkat. Anna membawa bukti berupa foto-foto pernikahan yang
konon diingkari oleh Ruhut (detik, 26-09-2013). Kehadiran Anna (Ana)
didampingi oleh pengacara kondang Hotman Paris Hutapea. Mereka disambut
oleh anggota dewan yaitu Syarifuddin Suding (Fraksi Hanura), Ahmad Yani
(Fraksi PPP), dan Bambang Soesatyo (Fraksi Golkar). 3 Tokoh ini
dijuluki
"Trio SBY" yang menolak pengangkatan Ruhut
Sitompul untuk menduduki Ketua Komisi III yang membidangi hukum dan Hak
Azazi Manusia (HAM). Sejatinya Ruhut dinagkat untuk menggantikan posisi
Gede Pasek yang dicopot oleh SBY. Untuk lebih jelas menangkap duduk
perkaranya ikutilah rangkuman berita di bawah ini. *
1) Balada Perkara Ruhut Di Tangan Hotman Paris Hutapea:
Istri Ruhut Sitompul bersama Pengacara (sumber:detik.com)
* Hotman bercerita soal kasus hukum laporan status palsu Ruhut yang
kawin lagi tanpa persetujuan Ana. "Sudah bolak balik bikin surat ke
Mabes, laporannya macet." Anna Rudhiantiana Legawati Tobing, nama
lengkap istri Ruhut, membenarkan. Ia mengadukan si Poltak (julukan
Ruhut) ke Komisi III. "Iya, saya sangat mendukung penolakan," kata Anna
kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (26/9/2013). *
2) Balada Pengaduan Anna Soal Minggatnya Suami Tercinta:
Anak dan istri Ruhut Sitompul (sumber:detik.com)
Pada Juli 2011, Anna telah mengadukan Ruhut ke Mabes Polri atas
pemalsuan dokumen, perzinahan, pemalsuan kasus perkawinan, dan beristri
lebih dari satu tanpa persetujuan istri pertama. Sampai hari ini
kasusnya ngambang. Anna mengeluh, "Dia jadi anggota saja kasus saya
mandek. Kalau hari ini dilantik jadi Ketua Komisi III, besok kasus saya
bisa SP3," maksudnya dipetieskan. Ana masih ingat, "Saya punya kasus
pribadi yang sekarang ini masih ditangani di Mabes Polri tidak berjalan
sesuai dengan apa yang saya harapkan, karena laporan saya dari tanggal
11 Juli 2011 sampai sekarang masih ada di sana." Anna kasih dukungan,
"Jadi saya tadi berikan dorongan moral kepada anggota komisi III untuk
tetap bertahan sesuai pendapatnya masing-masing." Anna menangkis klaim
Ruhut, "Jadi kalau jawaban yg bersangkutan kemarin adalah perkaranya
sudah selesai itu bohong besar, jadi belum ada penyelesaian
kekeluargaan, adat atau hukum." Buah hati Ruhut dengan Anna, Christian
Husen Halomoan Sitompul, hanya mengacungkan jempol saat ditanya
mengenai ayahnya oleh wartawan. Ini anak yang tidak diakui oleh Ruhut. *
3) Balada Bukti-Bukti Pernikahan Ruhut Dengan Anna:
Foto pernikahan Ruhut Sitompul dengan Anna (sumber:detik.com)
Untuk menguatkan pengaduan bahwa mereka adalah pasangan suami-istri
yang sah, dibawalah foto-foto yang disebar oleh sang pengacara Hotman
Paris. Ada sebundel dokumen yang disebar. Di dalamnya terdapat surat
pemberitahuan dari BK (Badan Kehormatan) ke Hotman mengenai sanksi Ruhut
untuk kasus kumpul kebo yang diadukan oleh Anna. Bundel bukti-bukti
terbagi atas 3 bagian. Bundel pertama: BK melalui surat bernomor
PW.01/01757/DPR RI/2012 itu menjabarkan sanksi yang telah diberikan
untuk Ruhut. Tiga sanksi yang diberikan yaitu: (1) teguran tertulis
untuk tidak mengulangi perbuatannya, (2) menjaga ucapannya di muka umum,
(3) serta segera menyelesaikan permasalahannya dengan Ana. Bundel
kedua: Ada surat jawaban Mabes Polri atas pengaduan Ana soal pemalsuan
dokumen, perzinahan, dan beristri lebih dari satu tanpa persetujuan
istri pertama. Dalam surat bertanggal 9 Agustus 2012 itu, Mabes Polri
menyatakan kasusnya masih dalam penyidikan. Bundel ketiga: Serangkaian
foto-foto kebersamaan Ruhut dengan Ana. Beberapa foto menampilkan
keduanya dalam upacara pernikahan. Ada foto Ruhut dan Ana sedang
mengantar anak keduanya, Christian, untuk dibaptis. Ada foto kebersamaan
Ruhut dengan keluarga Ana pada Hari Raya Idul Fitri. *
4)Balada Senyum Manis Anggota Dewan:
Sampai Gedung DPR/MPR Senayan, Hotman datang langsung menuju ruang
tunggu komisi III DPR bersama pengacara lain dan istri serta anak Ruhut
Sitompul. Mereka ditemui oleh salah seorang sekretariat komisi III.
Kemudian bertemulah mereka beberapa anggota Komisi III, di antaranya
"Trio SBY"
yaitu Ahmad Yani, Desmon Mahesa, Nasir Jamil dan Sayyed Abdullah.
Perjumpaan kedua belah pihak bisa jadi untuk menggalang dukungan guna
menolak pengangkatan Ruhut menduduki Ketua Komisi III yang membidangi
hukum dan Hak Azazi Manusia (HAM). Kebetulan mereka punya titik temu,
sama-sama berkepentingan untuk "menangkap" Ruhut Sitompul. *
5) Balada Pembelaan Partai Demokrat Membela Ruhut:
Adalah teman seperjuangan sesama kader partai politik, Ketua Fraksi
Partai Demokrat (FPD) Nurhayati Ali Assegaf, yang jengkel atas penolakan
mayoritas anggota Komisi III DPR RI terhadap penunjukan Ruhut Sitompul
menjadi ketua komisi. "Kami sangat menyayangkan dan menyesalkan adanya
peristiwa kemarin di Komisi III. Dalam hal ini, kami ingin menegaskan
bahwa penunjukan ketua komisi ini bukanlah pemilihan," cetusnya di
Gedung DPR di Jakarta, Rabu (25/9). Ia merasa dasar penolakan
berlandaskan serangan pribadi, sehingga sudah di luar batas etika, dan
sudah kelewat batas, tidak relevan. "Jadi, sekali lagi penentuan ini kan
seharusnya keputusan fraksi, bukan keputusan personal atau orang per
orang. Jadi, DPP (partai) lah yang berhak menentukan." Begitulah
tanggapan Nurhayati akibat Rapat pleno Komisi III DPR RI memutuskan
untuk menunda pelantikan Ruhut Sitompul menjadi Ketua Komisi III DPR.
Dikarenakan sebagian besar anggota komisi itu menolak pelantikan Ruhut
untuk menggantikan posisi Gede Pasek Suardika, "juara bertahan" Ketua
Komisi III yang juga dari Partai Demokrat. Walhasil penundaan kedudukan
Ruhut diputuskan berumur satu pekan. *
6) Balada Serangan Anggota Dewan:
Syarifuddin Sudding Fraksi Hanura (sumber:republika.co.id)
- Takut Dagelan
"Saya pribadi tidak ingin komisi ini menjadi komisi dagelan. Maka atas
nama Partai Hanura, saya menolak saudara Ruhut untuk menjadi Ketua
Komisi III," kata anggota komisi III DPR Syarifuddin Sudding dari
Hanura.
Desmond Mahesa Fraksi Gerindra (sumber:antara)
*
- Takut Kumpul Kebo
Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Gerindra, Desmond Junaidi Mahesa
mengungkapkan alasan lain. Ruhut dinilai melanggar norma kesopanan
dengan melakukan kumpul kebo dan tak mengakui status anak. "Catatan dua
ini sangat berat bagi Gerindra menyetujui beliau jadi pimpinan. Ini
bukan masalah pribadi, ini masalah disiplin partai." Ini terkait isu
lama yang dibantah oleh Ruhut. Konon tahun 2011 muncul isu tak sedap.
Ruhut dikabarkan tak mengakui pernikahannya dengan Anna Rudiantiana
Legawati. Ruhut juga dikabarkan tak mengakui buah hati dari cinta
keduanya yaitu Christian Husen Sitompul.
Ahmad Yani Fraksi PPP (sumber: republika.co.id)
- Takut Risih-Risih bin Gatel-Gatel:
Fraksi PPP, Ahmad Kurdi Moekri mengatakan Komisi III DPR jadi risih
bila dipimpin Ruhut. Dia minta Ruhut bersikap jantan untuk mengundurkan
diri. Ini senada dengan rekan sekandang yaitu Ahmad Yani. "Ini agak
lain, ke handphone saya banyak masuk tentang Pak Ruhut. Agak risih kalau
komisi dipimpin Pak Ruhut, kita terbuka saja." -
Takut Kalah Gede Dibanding Gede Pasek
Fraksi PPP, Ahmad Yani menyebut alasan penolakan terkait kapabilitas.
Menurutnya, Ruhut tak lebih hebat dari Gede Pasek Suardika. Sehingga
kepemimpinan Pasek layak untuk dipertahankan. "Saya kira Gede pasek
masih bagus untuk dipertahankan, tetapi ini kan keputusan Partai
Demokrat. Kami mengusulkan Fraksi Demokrat untuk mengajukan nama baru.
Jadi (Pasek) masih pantas untuk dipertahankan." Di luar mereka masih ada
anggota Partai Golkar dan PDIP yang turut mendukung sikap menolak
pelantikan Ruhut. *
7) Balada Serangan Balasan Ruhut:
Ruhut Sitompul alias Poltak (sumber: republika.co.id)
Ruhut “Poltak” Sitompul tidak tinggal diam. Atas peristiwa gagal
dilantik sebagai Ketua Komisi Hukum DPR pada Selasa, 24 September 2013,
dia meradang. Serangan balasan telah dihujamkan kepada mereka dengan
amunisi cukup telak. - Kepada Desmond Mahesa dari Gerindra: Ruhut
mengingatkan bahwa mereka dulu pernah sama-sama menjadi pengacara Tomy
Winata. Dia membantah tudingan tentang dugaan kumpul kebo dan tudingan
tidak mengakui anak Anna-Ruhut. Ruhut menyindir "Sekarang Desmond partai
nomor berapa, partai aku nomor berapa?" mengingatkan hasil Pemilu 2009.
- Kepada Syarifuddin Sudding dari Hanura: Ruhut mengingatkan bahwa dia
pernah menjadi pengacara Wiranto saat diperiksa Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia. Jika bukan karena pembelaan yang dia lakukan, Wiranto tak
akan bisa melahirkan Partai Hanura maupun Sudding. Sindirnya begini,
"Waktu Wiranto ke Komnas HAM, ada badut lucu, tolol, dan lulusan Unpad
yang mendampingi." *
8) Balada Kasak-Kusuk Anas Urbaningrum:
Anas Urbaningrum (sumber: tribunnews.com)
Bekas Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum ikut berbicara. Anas berkicau-mencuit melalui akun twitter miliknya
@anasurbaningrum, dengan hastag
#kursi.
Anas mikir Ruhut lebih tepat menduduki jabatan Jaksa Agung yang menjadi
hak prerogatif Presiden sehingga tidak perlu persetujuan DPR. Gede
Pasek yang dicopot untuk diganti oleh Ruhut adalah karib Anas. Berikut
ini kicauan Anas: : "Rupanya di twitter, Bang Yusril juga menulis : gmn
kalo Ruhut ditolak jadi Ketua Kom 3 diangkat jadi Jaksa Agung saja.
#kursi." Kamis (26/9/2013). : "Tentu saya punya alasan kenapa Bang Ruhut
lbh baik dijadikan Jaksa Agung. #kursi." : "Komisi 3 tidak perlu
repot-repot bikin rapat. #kursi." : "Sangat mungkin karena warga Komisi 3
merasa levelnya setara dengan Benny dan Pasek. Setara itulah yg bikin
"cocok baterai". #kursi." :- Anas mengatakan bila Jaksa Agung sebagai
solusi untuk Ruhut maka Demokrat bisa ajukan calon Ketua yang lain.
"Bisa tetap Pasek (kalau dia msh mau), bisa yg lain. #kursi." : "Drama
di Komisi 3 ini tidak sederhana. Jelas menyangkut citra, sesuatu yg
sangat bernilai di mata Pak SBY. #kursi." : "Bang Ruhut bilang : "kalau
saya tdk diajukan lagi mjd Ketua Komisi 3 DPR, mungkin Pak SBY memberi
jabatan lain yg lbh tinggi". #kursi." *
9) Balada-Balado Suara Pembaca:
Mungkin ada pembaca yang heran sama cuitan Anas Urbaningrum, koq yang
disorot cuma bagi-bagi kursi/jabatan mulu. Kemudian jajal balas
cuit-cuit sebisanya, misalnya berbunyi sebagai berikut deh: : "Ini bukan
soal Ruhut punya kursi, tapi soal ada apa di balik meja persidangan?
#meja" : "Yang betul Ruhut tuh kumpul kebo ato ngumpul sama kebo? #kebo"
: "Perkara Anna dengan Ruhut koq tenggelam? #duhkasian" *** *)
rujukan
berita dari sini nih:-
tribunnews.com: Anas urbaningrum nilai Ruhut lebih pantas jabat jaksa agung detik.com: Hotman paris sebar foto pernikahan Ruhut dan... republika.co.id: Demokrat kecewa Ruhut ditolak jadi ketua komisi-iii merdeka.com: 4 alasan Ruhut ditolak jadi ketua komisi-iii tempo.co: Serangan pada Ruhut dari Badut Sampai Kumpul Kebo ***** Ragile, 26-09-2013
Tags: #TommyWinata #TomyWinata #TomiWinata
No comments:
Post a Comment