Metrotvnews.com,
Champasak: ASEAN Senior Transport Official Meeting (STOM) menyepakati
usulan Indonesia untuk menghubungkan China, ASEAN, dan Indonesia via
jalur kereta melalui proyek Trans-ASEAN-China Rail Link dengan rute
Kunming, China, menuju Surabaya, Jawa Timur.
Ketua delegasi Indonesia yang juga Sekjen Kementerian Perhubungan Leon
Muhamad mengatakan proyek kereta itu merupakan perpanjangan proyek jalur
kereta Singapore-Kunming Rail Link (SKRL) yang menghubungkan China dan
Singapura.
Setelah usulan yang disampaikan Indonesia sejak tahun lalu itu
disetujui, upaya selanjutnya ialah melakukan uji kelayakan dan mencari
pendanaan investasi proyek.
“Secara formal (proyek) belum dibahas, tapi ASEAN sepakat merealisasikan
proyek. Kita cari donor, baru kemudian dilakukan studi,” ujar Leon
kepadaWartawan Media Indonesia Ayomi Amindoni di sela pertemuan ASEAN
Transport Ministerial (ATM) Meeting ke-19 di Champasak, Laos, Kamis
(19/12).
Selanjutnya, pemerintah Indonesia mendorong Sekretariat ASEAN mencari
pendanaan proyek dari negara mitra ASEAN seperti Jepang, China, dan
Korea atau donor seperti World Bank dan Asian Development Bank.
Leon menambahkan, Indonesia menghendaki ekstensi jalur kereta
ASEAN-China tidak hanya dinikmati negara ASEAN yang memiliki wilayah
daratan, tapi juga negara kepulauan seperti Indonesia.
Direktur Lalu Lintas Kereta Api Direktorat Perkeretaapian Kemenhub
Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan dalam usulan itu Indonesia
menyampaikan dua skenario, yakni konektivitas dengan multimoda dan
konektivitas dengan konstruksi fisik.
“Kita lebih kedepankan usulan secara fisik. Kita punya program bangun
Selat Sunda dan trans-Sumatra kita harmonisasikan dengan jalur KA
Kunming-Singapura,“ paparnya.
Hanggoro menjelaskan konektivitas jalur KA dari Belawan, Sumatra Utara,
ke Penang, Malaysia, cukup dilakukan dengan memanfaatkan ro-ro train,
sementara dari Dumai, Riau, ke Malaka menggunakan ro-ro train, train
ferry, atau jembatan (tunnel).
“Harus lihat dulu keterkaitan trans-Sumatra dengan opsi usulan ekstensi jalur KA. Ini harus dikaji dalam studi kelayakan.”
Hanggoro menambahkan, ekstensi jalur KA itu, selain mendukung konektivitas ASEAN, akan berdampak pada efisiensi biaya logistik.
Jika dibandingkan dengan jalur darat dan laut, distribusi logistik via KA jauh lebih efisien.
Ia mencontohkan pengiriman logistik dari China ke Jerman via kapal butuh
30 hari dan biaya US$35 ribu, tetapi via KA hanya memerlukan 17 hari
dan biaya US$3.500.
“Jadi dari sisi waktu dan biaya, KA harus dikedepankan.”
Sumber: http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/12/20/2/202671/Jalur-Kereta-Trans-ASEAN-China-Sampai-ke-Surabaya
- See more at:
http://sundastraitbridge.com/berita/siaran-pers/jalur-kereta-trans-asean-china-sampai-ke-surabaya/
Tags: #TommyWinata #TomyWinata #TomiWinata
No comments:
Post a Comment