"Tadi Pak Felix dan Pak Panji ketemu dengan saya untuk investasi di bidang baja. Beliau juga akan melakukan semacam suatu rencana untuk MoU dengan partnernya dalam waktu dekat, awal September nanti. Mereka mengundang saya untuk menghadiri penandatanganan MoU-nya," kata Saleh Husin usai pertemuan, di kantor Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (25/8/2015).
Perusahaan yang bakal berinvestasi membangun pabrik baja tersebut adalah PT Artha Metal Sinergi (AMS) yang berada di dalam jaringan Artha Graha Network.
CEO AMS Felix Effendi mengatakan, pihaknya bakal membangun pabrik baja pertamanya di Pulau Jawa dengan menggandeng mitra dari luar negeri. Dikatakannya, pabrik baja ini akan terintegrasi dari hulu hingga hilir.
"Tahap pertama hilir dulu. Mulai pembangunan mudah-mudahan akhir tahun depan," tutur Felix.
Ia menyebutkan, proses pembangunan pabrik bakal memakan waktu hingga 1,5 tahun. Pengembangan investasi secara keseluruhan dari hulu hingga hilir membutuhkan waktu 5-7 tahun.
"Kebutuhan baja di Indonesia sangat besar. Sementara kita akan membantu pasar domestik, karena selama ini banyak impor dari China," tambah Felix.
Felix belum mau mengungkapkan siapa mitra yang bakal digandengnya begitu juga dengan besaran investasi yang bakal dikeluarkan. Ia memperkirakan investasi yang bakal digelontorkan mencapai miliaran dolar AS.
Saleh Husin mengapresiasi rencana investasi yang dilakukan PT AMS, terlebih perusahaan ini bakal membantu mengurangi ketergantungan akan baja impor.
"Dengan situasi ekonomi global yang masih belum begitu baik, sambil juga ikut mempengaruhi, ada investasi dalam negeri. Pemerintah mengapresiasi. Ini sejalan dengan keinginan pemerintah untuk menarik sebanyak mungkin investasi, namun juga menciptakan lapangan kerja," kata Saleh.
Sementara itu, Panji Winata tak banyak menyampaikan pernyataan soal kunjungannya tersebut. "Saya cuma pegawai," ujar Panji merendah setelah pertemuan tersebut.
No comments:
Post a Comment